Home

Rabu, 22 September 2010

KULIAH atau KERJA ????

”Menjelang dan setelah UN berlangsung semua pihak dibuat sibuk dan was-was. Dari mulai Pejabat Diknas dan penyelenggara UN, guru, ortu dan aktor utamanya adalah aku yang hingga kini menunggu kabar kelulusanku”, demikian ungkap seseorang, sebut saja Elfri.
Sebagai siswa yang dari tahun ketahun ber-rangking bagus dan rata rata nilai yang mencukupi untuk mendapatkan prioritas dari PMDK. Elfri juga ikut sibuk, salah satunya karena kemampuan finansial ortunya dibawah rata-rata. Kadang dia berpikir, bagaimana was-wasnya mereka yang keseharian nilainya pas-pasan.

Awalnya hati kecilku menginginkan melanjutkan kuliah yang bertalian dengan intelijen atau Sandi Negara yang hingga kini belum dibuka pendaftarannya. Maklumlah pengumuman hasil ujiannyapun belum diumumkan.
Dalam proses penantian pengumuman itu, dari berbagai informasi bertalian dengan peluang bagi siswa berprestasi dan masukan dari ortuku, aku disarankan mendaftar ke Universitas terkenal jurusan Akuntansi.
Sedangkan dari pihak sekolah beliau menyarankan mendaftar ke Politeknik yang bekerja sama dengan luar negeri serta ajakan teman-temannya mendaftar ke jurusan Ekonomi manajemen di Unversitas Negeri terkenal lainnya.
Semua jurusan itu dan tempat pendidikannya menyediakan fasilitas yang lebih murah atau berbeasiswa, kecuali yang kusebut belakangan, ternyata mahal dan tidak sesuai dengan kemampuan ortu. Kata beliau beliau jurusan tersebut prospektif walau aku tidak tahu benar gambaran setelah lulus kuliah nantinya.
Pengalaman yang sangat berharga bagi terutama bagi para lulusan dan ortunya bahwa untuk menuju jenjang berikutnya akan dijumpai pilihan dan tantangan sebagai berikut :
a. Harus dibayangkan setelah lulus kuliah nantinya, apakah mudah mencari pekerjaan, berbea siswa atau syukur-syukur segera bisa bekerja pada perusahaan yang menghasilkan gaji yang relatip besar. Disamping ada pilihan kantor yang bergerak dibidang sosial.
b. Mengukur kemampuan diri, kesukaan dalam keseharian, kemampuan finansial dan dukungan ortu serta tahu diri terhadap passing grade dari Jurusan yang akan dipilih.
c. Memperhitungkan biaya yang akan dihadapi bertalian dengan perkuliahan, kost, biaya hidup, transportasi, alat komunikasi, pengeluaran lainnya yang perlu diurai dan kemungkinan terjadi.
d. Tidak kalah pentingnya memperhatikan persaingan. Tidak harus menepuk dada bahwa dirinya sudah top ranking sekalipun (apalagi yang tidak dalam kelompok papan atas). Ketahuilah masing jurusan diperebutkan oleh sekolah-sekolah setingkat dalam se-propinsi dan bahkan nasional, ditambah lagi mereka yang gagal masuk kuliah pada tahun sebelumnya
e. Pemilihan kuliah juga harus mempertimbangkan agar nilai akhir (IPK) misalnya di atas 3, agar memungkinkan dan tidak menemui kesulitan ketika mendaftar kerja, atau belajar pada jenjang berikutnya.

Namun semuanya harus optimis, percaya diri dengan belajar, belajar, berupaya memaksimalkan potensi diri menyiapkan dan banyak bertanya pengalaman kepada para seniornya serta berdoa. Selamat berjuang Elfri dan teman-temannya yang lain, terutama anak SMADA Ngawi, GOOD LUCK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar